Bisnis yang Berhenti di Tengah Jalan
Kita sebagai wirausaha muda atau orang yang baru
membuka pekerjaan kecil-kecilan boleh semangat untuk berwirausaha mengingat semangat bisnis
dan membangun usaha di Indonesia sedang tinggi-tingginya beberapa tahun
terakhir. Sayangnya, banyak dari bisnis-bisnis tersebut yang tidak berjalan
lancar dan harus berhenti di tengah jalan, tentunya kita yang mengalami hal
tersebut akan merasa malu karena sudah gagal dalam berbisnis.
Namun perlu
diingat, ada pepatah yang mengatakan bahwa pebisnis sejati walaupun jatuh tujuh
kali, dia akan bangkit kembali untuk mencoba kedelapan kalinya. Maka dari itu
sebenarnya tidak ada rasa malu ketika bisnis kita gagal. Namun melalui
kegagalan yang pernah kita alami tersebut harus menjadi pelajaran dari kesalahan-kesalahan
terdahulu.
Perlu kita
Ingat juga bahwa saat ini merupakan era digital, Informasi tersebar dimana-mana
dan persaingan dalam berusaha juga semakin ketat. Lalu, bagaimana caranya
menghindari bisnis agar tidak dapat jatuh ditengah-tengah era digital ini?
Model bisnis
yang lemah adalah salah satu penyebab mencolok bisnis gagal di era digital. Maka, satu-satunya cara adalah dengan menghindari
membuat model bisnis yang lemah. Model bisnis dalam hal ini adalah pemikiran
tentang bagaimana kita sebagai pebisnis menciptakan, memberikan, dan menangkap
nilai-nilai ekonomi, sosial, dan bentuk-bentuk nilai lainnya. Sebab itu, model
bisnis adalah inti dari berjalannya suatu bisnis, termasuk maksud dan tujuan
yang ingin dicapai yaitu segala kelengkapannya seperti produk yang ditawarkan,
strategi, kebijakan-kebijakan, struktur organisasi, dan masih banyak lagi.
Oleh karena
itu dalam merencanakan model bisnis yang baik seperti ibarat membangun fondasi
rumah yang kuat. Salah satu kunci agar
bisnis kita terus melaju dan tidak berhenti di tengah jalan adalah selalu mau
belajar, selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Pastikan jika kita
menjalankan perusahaan dengan model bisnis yang
baik dan selalu diperbaiki dan diperbarui sesuai dengan kemajuan zaman dan
perubahan perilaku konsumen.
Komentar
Posting Komentar